Jawab:
Tidak kawan!
Saat para rasul Yehudim menyebar ke segala bangsa spt India, Celtic, Mesopotamia, Mesir, dll...semua membaur DALAM BUADAYA LOKAL. Para rasul tidak pernah memaksakan budaya bahasa dan pakaian Yahudi kepada goyim (non Yahudi) yg masuk ke dalam PB.
Tidak kawan!
Saat para rasul Yehudim menyebar ke segala bangsa spt India, Celtic, Mesopotamia, Mesir, dll...semua membaur DALAM BUADAYA LOKAL. Para rasul tidak pernah memaksakan budaya bahasa dan pakaian Yahudi kepada goyim (non Yahudi) yg masuk ke dalam PB.
Sebagai contoh, dalam siddur kuno Nasrani yaitu Liturgi Mar Yakub yg dibuat thn 50 Masehi terdapat tiupan sofar (nafiri-budaya Yahudi) untuk memulai ibadat. Hal ini tidak diikuti pd gereja rasuliah yg di bangun para rasul di Barat. Mrk dan para Uskup penerus mereka memilih memakai LONCENG. Tradisi ini sekarang masih berlanjut bahkan ke Indonesia di mana ada gereja injili seperti HKBP memakainya, berdentang di pagi hari Minggu memecah keheningan.
Uskup NASRANI Indonesia juga tidak pernah mengajar sofar sebagai satu-satunya alat musik pembuka peribadatan, untuk budaya Jawa dipersilahkan menggunakan GONG. Dengungan alat ini penuh dengan nuansa sakral, sangat unik sebagai pewaris ajaran Kuno Nazarene sekaligus pelestari alat musik tradisional Jawa.
ARTIKEL TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar