QADISHOTIM (SAKRAMEN-SAKRAMEN) NASRANI
Gereja tanpa qadishot (sakramen) bukanlah gereja Yeshua.
Qadishot adalah bagian dari Tradisi, dan tradisi adalah bagian dari Torah.
Jadi, memahami dan melakukan qadishot adalah melakukan Torah Mshikha.
Sebaliknya, membuang qadishot artinya menyepelekan Torah. Semua pengajar yang
benar bukan hanya mengajarkan qadishotim (sakramen-sakramen) namun juga
mempraktikkannya dengan baik.
Qadishotim (sakramen-sakramen) adalah sejumlah ritual yang
sudah dilembagakan atau dibakukan oleh Maran Yeshua semasa Dia hidup. Dia
mengajarkannya secara LISAN (oral) dan dipraktikkan kepada para murid awal-Nya.
Dia tidak menuliskannya ke dalam suatu kitab. Ajaran Lisan ini diingat terus
dalam benak para murid. Mereka lalu mengajarkannya kembali kepada para murid di
berbagai Gereja Rasuliah sejak abad 1. Seiring waktu berjalan memang ada
perbedaan di antara tradisi-tradisi ini, misalnya Gereja Roma Katolik memegang
tradisi Roti Perjamuan tanpa ragi, namun Gereja Bynzantium memakai ragi
sehingga rotinya mengembang. Ini bukanlah hal yang krusial untuk diperdebatkan.
Selagi suatu gereja berusaha melestarikan tradisi maka mereka adalah pewaris
ajaran awal. Nazarene di Indonesia meneruskan tradisi Perjamuan
Pesakh Roti tanpa ragi seperti yang dibuat oleh Maran Yeshua sbelum Dia disalibkan.
NO
|
ASAL
|
NAMA QADISHOT / SAKRAMEN
|
PENJELASAN QADISHOT
|
AYAT KITAB SUCI
|
1
|
Yeshua Mshikha
|
Qurbana Qadisha (Perjamuan Suci)
|
Dilembagakan pada Perjamuan
Terakhir dan juga disebut Pemecahan Roti & Perjamuan Tuhan, ini adalah
sakramen paling penting dari semua Sakramen. Ini melibatkan transubstansiasi
ajaib Roti dan Anggur menjadi Tubuh dan Darah Mshikha yang mana mengulang
kembali Korban Agung-Nya, tidak hanya suatu pengenangan
daripadanya, seperti beberapa kelompok orang mengajarkan.
|
Luk 22: 17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan,
mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara
kamu. 18. Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak
akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Alaha telah datang."
19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya:
"Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku." 20 Demikian
juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini
adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
|
2
|
Yahudi akhir
|
Mikveh air (Baptisan air)
|
Baptis (Mikveh) dalam tradisi
Yahudi disebut juga dengan pentahiran. Ritus inisiasi Yahudi ini ditujukan
bagi proselit. Juga digunakan oleh mereka sebagai ritual ritus pertobatan,
mengakui dosa-dosa. Ini penting sebagai ritus inisiasi diantarakaum Esseni dan
menjadi ritus inisiasi Kristen asli. Meskipun orang Yahudi yang telah
dibaptis, orang itu wajib dibaptis ulang untuk menjadi seorang Mshikhaye.
|
Mat 3: 16 Sesudah dibaptis, Yeshua segera keluar dari
air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Alaha seperti
burung merpati turun ke atas-Nya. | Kis 8: 38
Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya
turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis
dia.
|
3
|
Yeshua Mshikha
|
Mikveh Roh (Peminyakan)
|
Awalnya diprediksi oleh nabi Yoel,
Mar Yukhanan pembaptis juga mengatakan bahwa Mshikha akan membaptis dengan
Roh Kudus. Mshikha sendiri berjanji bahwa ini akan dilakukan, dan pada hari
Savu’ot/Pentakosta itu. Setelah itu Para Rasul meneguhkan orang lain setelah
mereka dibaptis.
|
Mat 3: 11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda
pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari
padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu
dengan Roh Kudus dan dengan api. | Kis 8: 16
Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka,
karena mereka hanya dibaptis dalam nama Maran Yeshua.
17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. |
4
|
Yeshua Mshikha
|
Pengampunan Dosa
|
Meskipun orang Yahudi mendorong
pertobatan, dan mempersembahkan korban – korban sebagai suatu pendamaian atau
penebusan bagi dosa. Ini bukan pengertian pengampunan. Dosa harus dibayar,
tapi Mshikha mendemonstrasikan hak-Nya mengampuni dosa – dosa. Setelah duluan
menetapkan hak-Nya sendiri mengampuni dosa-dosa, kemudian Mshikha
menganugerahkan hak yang sama itu kepada Para Rasul-Nya segera setelah
Kebangkitan-Nya.
|
Ibr 10: 10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah
dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yeshua
Mshikha.
11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. |
5
|
Tradisi pra-Yahudi
|
Pernikahan Kudus
|
Penanggalan dari zaman sangat awal,
dan jelas dipandang sebagai yang kudus oleh orang Yahudi, tapi cenderung
menilai itu utamanya untuk melahirkan keturunan saja dan mencerca pasangan
yang mandul. Mshikha mengembalikan kepada tujuan semula perkawinan itu –
mengaitkan seorang pria dan wanita dalam hidup-lama berpasangan dengan
mengkritik Torah Musa karena mengijinkan perceraian, dan memerintahkan bahwa
“Apa yang Alaha telah persatukan, manusia tidak bisa menceraikan.”
|
Ke 2: 24 24 Sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging.
|
6
|
Tradisi yahudi
|
Pengurapan minyak bagi orang sakit
|
Pada zaman Yahudi pengurapan dengan
minyak adalah tanda berkah spiritual serta kesehatan yang baik dan sukacita. Penggunaannya
sebagai sarana penyembuhan dan diakui dalam zaman Mshikha, dan dianjurkan
pada Gereja Awal.
|
Yak 5: 14 Kalau ada seorang di antara kamu yang
sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia
serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Maran.
|
7
|
Yeshua Mshikha
|
Smikha Haslikanuth (Tahbisan
Rasuliah)
|
Pada satu pengertian bahwa Mshikha
menetapkan Sakramen Tahbisan Kudus ketika Dia mengutus Para Rasul untuk
menyampaikan kabar baik dan menyembuhkan orang-orang, sehingga secara efektif
memberikan mereka kekuasaan Penatalayanan. Dalam arti lain itu hanya ketika
mereka sendiri mentahbiskan Diakon pertama bahwa Sakramen Tahbisan Kudus
menjadi bagian dari Gereja. Setelah itu mereka mentahbiskan para Imam dan
Uskup-uskup untuk menggantikan mereka, yang pada gilirannya mentahbiskan
orang lain.
|
2 Tim 1: 6 Karena itulah
kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Alaha yang ada padamu oleh
penumpangan tanganku atasmu. | Ibr 6: 2
yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan,
kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar