Senin, 08 Februari 2016

1 Kor 11: 4 dan 7? Tentang kerudung

1 Korintus 11:4 Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya.
1 Korintus 11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
gimana GNI memandang petikan² daripada Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus ini ya?
tolong penjelasannya Romo.

Jawab:
Pertama yang harus diperhatikan adalah "saat pria berdoa dan bernubuat" tidak boleh menutupi kepalanya. Ini terkait kepada "hadirnya sekinah Ilahi pada bagian ubun-ubun - okult" seerti yang dijelaskan Mar John Cuffe, terutama saat Qurbana. Di luar Qurbana diwajibkan memakai Penutup kepala sebagai sikap "penghormatan terhadap Kehadiran Ilahi dan Mengusung Mitzvoth dan kita tempatkan dalam ketinggian dari kehormatan kita yakni kepala." Kepala bagi pria adalah bagian terhormat tertinggi dari semua anggota tubuh. 
"Saat Qurbana" merupakan momentum Doa dan Nubuat sebab Kehadiran Alaha mulai terjadi di situ secara khusus. Dalam Gereja Rasuli baik Ortodoks dan Katolik ini tetap dilestarikan sampai sekarang, dan bahkan Gereja Katolik memulai sejak Ibadat Sabda. Bagi umat pada umumnya di dalam Gereja dilarang memakai penutup kepala kecuali wanita sebab ada Mishkhan / Altar di depan di mana ada kehadiran Alaha di situ melalui Roti dan Anggur yang disimpan pada Tabernakel (Tabut), tapi altar rumah tidak masalah. Bagaimana dengan rohaniawan? Hanya Uskup yang diijinkan memakai "penutup kepala" dalam Gereja sampai usai ibadat Sabda dan saat masuk ibadat Qurbana wajib dilepas.  
Ini merupakan penghormatan kepada sang RAJA yang HADIR. Surat Paulus ini hanya dalam konteks IBADAT sedang berlangsung, bukan diluar ibadah! Di luar ibadah pria Yahudi biasanya memakai penutup kepala. Adapaun ilustrasi Kepala pria menggambarkan kemuliaan Mshikha adalah lambang "ketundukan" kepada Mshikha, dan istri kerudung wanita merupakan kehormatan suaminya yang artinya istri tunduk kepada suami sebab konteks budaya Korintus pada waktu itu wanita banyak sekali yang tidak beres perilakunya karena pengaruh kota mesum dengan adanya budaya pelacuran bakti. 
Ini terlihat jelas bagaimana para wanita beribadah yang begitu ribut dalam peribadatan dan kacau serta biasanya wanita selalu mendominasi pria pada masyarakat korintus dan bermoral buruk dan akhirnya Paulus mengatakan wanita harus berdiam diri dalam jemaat (! Korintus 14:34-35). Inilah konteksnya pada Surat paulus itu.

ARTIKEL TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar