Komunitas ini mulai berdiri
dari karya beberapa orang yang bias disebut sebagai founding fathers, antara lain: Bapak H Lumbantoruan sendiri,
Bapak Gindo Lumbantoruan, dan Bapak Johanes Rombe. Mereka ini adalah
orang-orang yang tekun mencari kebenaran, banyak berdiskusi, dan sempat
berpindah-pindah gereja untuk mendapatkan komunitas yang paling pas untuk
mereka kembangkan di Indonesia.
Di bawah ini adalah sejarah
perkembangan GNI dari awal sampai tersambungnya dengan keuskupan Orthodox Catholic Church of the New Age
di bawah Uskup Agung John Cuffe.
NO
|
TAHUN
|
CATATAN SEJARAH
|
1
|
2006
|
Bapak H. Toruan di Jakarta mulai belajar dalam Assembly of
Jerusalem (AoJ), satu komunitas Gereja Rasuliah yang mengklaim suksesi
rasuliahnya dari Shliakh Mar Kefa, Shliakh Mar Thoma dan Mebaqqer Mar Ya’aqub
haTzadik saudara Maran Yeshua.
Bapak H Toruan diangkat menjadi Shamasha
(Diakon) di bawah Patriaknya ke-70; Patriak Katolikos Rabban Mar Michai
Isagelos Kazak Yaza ke-XII keturunan dari keluarga Miriam
|
2
|
2008
|
Patriak gereja ini wafat dan digantikan dengan
orang yang tak satu visi dengan patriak sebelumnya, ia lebih
berhaluan Yudaisme Mesianik yang rasis, anti-Kristen dan memiliki perbedaan ajaran
dari patriak sebelumnya, mereka mulai menekankan supremasi Yudaisme sebagai
yang unggul, teologi keilahian Maryah Yahushuah dipandang hanya sebagai
‘rabbi agung’ dan keilahian-Nya tercipta sebagai haPanim Elohim (teofani
ilahiah) saja,
sama
persis dengan pengajaran sekte Ebinotisme abad ke-2 M.
|
3
|
2009-2010
|
Mulailah pengembangan keanggotaan lagi, Keluarga pak Prasodjo Wibowo
masuk, lalu diikuti oleh Keluarga pak Andreas di Madiun yang membawa beberapa
keluarga di sana.
|
4
|
2011
|
Ibu
Erna
Tan, pembawa Gerakan Mesianik Modern di Indonesia dari Belanda
bergabung sampai sekarang dengan kepemimpinan Shamasha Toruan.
|
5
|
2013
|
Sempat terjadi silang pendapat dalam hal teologi sampai akhirnya Shamasha H.Toruan menyadari adanya
perubahan ajaran AoJ di bawah kepatriakan yang baru ini, kemudian mengundurkan diri dari AoJ. Di waktu
bersamaan berhembus issue bahwa Shamasha H Toruan dianathema (dikucilkan)
dari organisasi. Rumor ini sengaja dikeluarkan oleh oknum-oknum yang tidak
menyukai kehadiran pengajaran yang dibawa oleh bpk Toruan.
Sejak saat itu, bpk Toruan berkomunikasi dengan banyak Gereja
Rasuliah lain dengan email dengan tujuan untuk mendapatkan naungan dari
Gereja Rasuliah lainnya yang memiliki kesaman pengajaran, terutama pengajaran
3 Pilar Iman Nasrani: Pewahyuan Suci-Tradisi Suci-Kitab Suci.
|
6
|
13 Maret 2013
|
Shamasa H. Toruan bertemu dengan pak Boreel, bu Sihombing, dan bu
Iin, untuk pertama kali dan beribadah bersama. Tanggal bertepatan dengan hari
kelahiran Shamasa H. Toruan dan ditetapkan sebagai terbentuknya Gereja
Nasrani Indonesia (GNI).
|
7
|
2013
|
Bapak H.Toruan diterima oleh Gereja Ortodoks Katolik Independen
berhaluan Oriental di Queensland-Australia. Dibawah pimpinan Primat
Metropolitan Uskup Agung Mar John Reginal Cuffe, D.D., CKC., bapak H
Toruan menjalankan pemuridan langsung dibawah pengawasan beliau. Keuskupan
Agung Gereja Ortodoks Katolik Australia merupakan lembaga Keuskupan Gereja
Rasuliah resmi terdaftar dan diakui pemerintah Australia dengan pusat
Katedral fisiknya: St Cecelia’s Church di Jalan Raya D’Aguilar Highway 443
King Street, Moodlu, Caboolture, Queensland, Australia.
|
8
|
2014
|
Komunitas Mesianik di Medan di bawah pimpinan Bpk Abidin Panggabean
dan Bpk Alboin Butarbutar bergabung ke bawah pemuridan Bapak Hotma Toruan.
|
9
|
Desember 2014
|
Bapak Hotman Toruan, diundang ke Queensland Australian dan dibaptis
ulang sekalipun sebelumnya telah dibaptis dalam Gereja
Ortodoks Yunani di Indonesia menurut baptisan rasuli. Kemudian,
tahbisan suksesi rasuli dari Assembly of Jerusalem (AoJ) dianggap
INVALID, mutlak Kosong dan Batal (“absolutely null and utterly void”), karena
tidak memenuhi kriteri Tahbisan Suksesi Rasuli yang sah berdasarkan: FORM, MATTER, INTENT,dan MINISTER.
|
9
|
6 Desember 2014
|
Pada Perayaan St. Nicholas, tanggal 6 Desember 2014 ditahbiskan
ulang dari mulai tingkat Minor Orders sampai Mayor Orders sebanyak Sembilan
Jenjang Hierarki Keimamatan selama dua minggu melelahkan. Pada
jenjang terakhir dikonsekrasi sebagai Uskup dengan nama Mar
Nicholas Lumbantoruan, dengan Tahbisan Sah menurut semua persyaratan
konsensus Rasuli yang sudah berlangsung selama 2000 tahun hingga kini. Fr.
Nicholas H.Toruan ditahbiskan dan dikonsekrasi oleh: 1. The Most Rev. ArchBishop Metropolitan Mar John Reginal
Cuffe (Konsekrator Utama) 2. Bishop
Rt.Rev. Bishop Brian Baden (Asisten
Konsekrator I), 3. Rt.Rev. Bishop John Guy (Asisten Konsekrator
II).
|
10
|
2015
|
Uskup Mar Nicholas H. Toruan terus memuridkan lebih banyak lagi
jiwa-jiwa yang haus pengajaran kuno Nasrani yang satu, kudus, ortodoks, katolik
dan rasuliah bagi menyambut Kedatangan Kedua Kali Maran kita Yeshua Mshikha
bar Alaha. Maranatha! The Rt. Rev. Uskup Mar Nicholas H.Toruan, CKC,
diberikan mandat dan otoritas penuh mentahbiskan para pelayan bagi keimamatan
di Indonesia. Juga menjadi Dean of the Saint Basil Theological College
perwakilan Indonesia, suatu lembaga pendidikan pelatihan Imam dari mulai
program Sertifikat, Diploma, S-1, S-2, dan S-3. Kini beliau sedang menjalani
proses penyelesaian program matrikulasi S.T.L yang segera setelah itu
dilanjutkan pada program Doktoral.
|
11
|
Awal 2015
|
Uskup Mar Nicholas H. Toruan membaptis katekumen di Jakarta lalu di
Medan.
|
12
|
Juni 2015
|
Munculnya website resmi GNI sebagai tonggak awal penginjilan di
jaringan internet: www.nasraniindonesia.org.
Uskup Mar Nicholas H Toruan mentahbiskan 3 orang jemaat menjadi Shamasha di
Paroki Mar Michael Cibubur.
|
13
|
Agustus 2015
|
Uskup Mar Nicholas H Toruan membaptis ketekumen Madiun dan
mentahbiskan 3 orang jemaat untuk menjadi Shamasha di daerah Madiun,
Surabaya, dan Jogyakarta.
|
14
|
Akhir 2015
|
Uskup Mar Nicholas membaptis kembali ketekumen di Medan dan
mentahbiskan 2 orang Shamasha untuk wilayah Tarutung dan Medan.
|
15
|
25 Desember 2015
|
Uskup Mar Nicholas H Toruan meninggal di Jakarta.
|
16
|
25 Januari 2016
|
Konsili I Gereja Nasrani Indonesia di Cibubur Jakarta, dipandu oleh
Uskup Agung John Cuffe dari Australia via skype untuk pemilihan Uskup baru
pengganti, hasilnya adalah penetapan Shamasha Christian Boreel sebagai
penerus tahta Mar thoma-Mar Addai dan Mar Nicholas H Toruan untuk menjadi
uskup kedua untuk Indonesia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar