Kamis, 07 April 2016

MENGAPA ADA BANYAK PERBEDAAN AJARAN




ALASAN PERBEDAAN AJARAN
Jika diteliti satu per satu maka akan terlihat banyak perbedaan ajaran antara kedua Gereja Rasuliah ini. Mengapa ini bisa terjadi? Ya inilah resiko agama kuno. Mshikanuth (Kekristenan) sudah berusia 21 abad, ini bukan agama tahun lalu.

Semua sudah wafat. Para pengajar awal ajaran Nazarene ini sudah wafat semua, tidak ada yang masih hidup dan bisa ditanya langsung. Semua sudah wafat, kecuali Yeshua yang hidup, itupun tidak di Bumi lagi.

Tehnologi. Ajaran ini dimulai saat tehnologi juga kurang memadai. Tidak ada mesin fotocopy yang secara otomatis memperbanyak naskah-naskah, lalu tidak ada bahan pengawet kimia yang bisa mengawetkan semua naskah kuno seperti yang ada di Museum-museum dewasa ini, kemudian tidak ada yang namanya alat perekam apalagi camera yang bisa merekam semua pengajaran asli Yeshua dan para murid awal yang dijadikan pedoman. Andaikata sudah ada internet dan email, semua tulisan para rasul bisa diketahui dengan jelas, ini siapa yg menulis, kapan dan dimana. Kalau ada yang mengedit juga akan ketahuan. Semua Gereja Rasuliah adalah penerus ajaran Yeshua dan para rasul, sama-sama berdiri di abad 1 Masehi, namun tetap tidak bisa menghidari kenyataan pahit bahwa masing-masing punya perbedaan ajaran.

Budaya yang berbeda. Selain kedua alasan di atas, alasan perbedaan budaya juga menjadi alasan mengapa ajaran awal bisa menjadi berbeda. Jemaat perdana berbudaya semitik Yahudi, berbahasa Aramaik. Nah, saat kitab diterjemahkan ke dalam bahasa dengan budaya yang berbeda, misalnya ke latin, tentu ada kata-kata yang berbeda makna. Misalnya kata ‘Roh’ dalam Aramaik itu bersifat FEMINIM. Kata ini di dalam kosakata LATIN tempat berkembangnya Gereja Roma menjadi MASKULIN. Roh itu seperti BUNDA, Tuhan yg bersifat seperti Bunda Ilahi dalam budaya semitik. Nah, nuansa seperti ini akan hilang bahkan dianggap sesat saat penerima ajarannya tidak memahami segi budaya.

Politik Kaisar. Suatu waktu jemaat Kristen sangat tertekan dalam kehidupannya di abad 1-3. Namun saat Kekaisaran Roma memberlakukan Adik Milano th 313 M yang membebaskan beragama, maka kehidupan jemaat lebih tenang. Namun celakanya adalah agama Kristen malah dibuat MENJADI GAMA NEGARA. Jadi secara otomatis semua jemaat agama pagan Mithra beserta para imamnya secara otomatis menjadi Kristen. Begitu mudah sehingga tidak perlu lagi ada pemuridan dan penginjilan, tidak ada penolakan sama sekali. Kaisar mengambil alih tampuk kekuasaan jemaat dari tangan para uskup yang menjadi wakil Yeshua[1] malah diambil alih oleh Kekaisaran. Kaisar Konstantinus bisa beribadat dan megambil Roti Perjamuan secara langsung, tidak ada uskup yang berani melarangnya. Kecuali mereka ingin cepat mati. Karena alasan Politik inilah mengapada ada istilah PENTARKI dan ada sikut-sikutan untuk menjadi Gereja Rasuliah nomer SATU. Karena politik maka ajaran saling melayani, mau merendahkan diri sudah usang. Yang berlaku adalah yang berkuasa, yang besarlah yang harus dihormati lebih tinggi.

Tidak ada penundukan diri pada para rasul. Ini adalah masalah karakter saja. Ada orang-orang tertentu yang gila jabatan dan penghormatan. Merasa lebih hebat dari para rasul, jadinya mau meminpin langsung. Contohnya adalah Dietrefes[2], sayangnya karakter ini malah menjamur dewasa ini.
Peran kenabian sudah terkikis. Para nabi adalah orang special yang menjadi penymbung lidah atau pesan Alaha untuk suatu jemaat di suatu waktu. Di dalam Tanakh (PL) ada banyak nabi dari yang dianggap besar sampai yang kecil. Lalu muncullah Yeshua sbg Nabi Besar Nazarene, diikuti nabi-nabi lain, contohnya Nabi Agabus.
Kis 11:27  Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia.
Kis 13:1  Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
Kis 21:10  Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.
Gereja Rasuliah adalah gereja yang dibangun di atas DUA PONDASI yaitu RASUL dan NABI[3], namun mengapa peran nabi menjadi terkikis? Kemana suara mereka? Mar Shaul sudah mengingatkan bahwa salah satu jawatan dalam gereja adalah kenabian[4]. Nah, mana nabi di gereja kita sekarang? Adakah materi khusus untuk mereka yang punya potensi kepekaan mendengar suara Alaha?

Ajaran-ajaran lain yang mengkhamiri ajaran murni. Seperti tercatat di dalam sejarah, ada berbagai macam ajaran lain yang ada saat munculnya ajaran Nazarene Yeshua. Antara lain tentunya ajaran Farisi Yahudi dan gnostic. Ajaran Yahudi sempat merasuki jemaat sehingga berkembang ajaran jemaat harus disunat dan melakukan Hukum Taurat. Hal ini memicu adanya Konsili I Yerusalem (Baca KPR pasal 15). Lalu ditulisnya Injil Mar Yuchnan (Yohanes) juga merupakan tandingan adanya ajaran gnostic yang mengajarkan bahwa Yeshua itu bukan manusia biasa. Sayang kedua ajaran ini ditambah ajaran-ajaran lain membuat penganut ajaran Yeshua bersinggungan dan bahkan saling Anathema (mengucilkan).

SIKAP GNI TERHADAP PERBEDAAN
GNI menekankan hidup Limudah atau sesuai ajaran yang tertulis di dalam Kitab Limudah. Ini adalah Kitab tuntunan hidup jemaat supaya memiliki moralitas yang baik. GNI tidak akan ikut-ikutan berdebat kusir dan klaim paling benar, yang lain masuk neraka. Tidak! GNI menghormati semua imam dan uskup di semua Gereja Rasuliah kendati mereka mencibir dan tidak mengakui GNI sebagai Gereja Rasuliah. GNI mengambil sikap untuk mendalami ajaran kembali ke AKAR SEMITIK ARAMAIK dengan pusat ajaran abad 1 dan 3. Kalau ada banyak perbedaan dengan gereja lain, maka kami tidak mau ambil pusing. Masing-masing Uskup menggembalakan jemaat masing-masing, mengajar masing-masing. Nanti semua pengajarannya harus dipertanggungjawabkan kepada Alaha. Jemaat silahkan terima, tidak perlu dikembang-kembangkan lagi. Wariskan saja apa yang ada. Dengan kembali ke ajaran AKAR maka GNI memiliki PILAR IMAN PEWAHYUAN yang diterima oleh nabi-nabi. Ya kami punya nabi. Kami mendengar suara Alaha dan kami catat! Alaha tidak bisu, dan terus menyertai umat-Nya termasuk kami. Dia berbicara dan kami dengar. Di sinilah peran nabi itu terlihat penting.









[1] Lim 11:2 Tapi jika guru tersebut menyimpang  dan mengajarkan pengajaran lain untuk merusakmu, janganlah dengarkan ia. Tapi jika ia datang untuk menambahkan bagi kesalehanmu dan pengetahuan akan sang Maran, terimalah ia seperti menerima Maran.

[2] 3Yoh 1:9  (LAI) Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami.
[3] Ef 2 19  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Alaha, 20  yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Meshikha Yeshua sebagai batu penjuru.
[4] 11  Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

ARTIKEL TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar