Apa tanggapan umat Nazarene
Indonesia terhadap umat Kristen yang mengaku-ngaku sebagai pewaris ajaran
Nasrani abad pertama juga?
Jawab:
Biasa saja. Nama ‘Nasrani’ atau ‘Nazarene’
itu tidak dipantenkan, siapa saja bisa memakainya. Kalau ada yang mengaku-ngaku
membawa ajaran awal juga seperti kami ya silahkan saja. Kalau nanti diteliti kan
akan terlihat jauh perbedaannya. Tidak akan sama. Kami melestarikan
tradisi-tradisi kuno, mereka anti tradisi biasanya. Kami memelihara
naskah-naskah kuno kitab, mereka hanya beli kitab dari toko buku. Kami
melayangkan qadishotim, mereka tidak paham apapun tentang qadishot ini. Kami
memakai liturgy ibadah Nasrani th 50 Masehi, mereka toh membuat liturgy modern
mereka sendiri. Kami memiliki jenjang keimamatan, mereka tidak. Kami tahu
seluk-beluk sejarah dan para pemimpin Kristen awal, mereka tidak. Masih banyak
lagi perbedaannya.
Pada dasarnya kami sangat
menghargai perbedaan ini, kami juga menghargai keinginan mereka untuk meyakini
ajaran paling awal Kekristenan. Kami juga punya keinginan yang sama, meyakini
dan terus melestarikan ajaran awal. Hanya saja kami lebih beruntung, mengapa?
Karena kami tahu lebih dahulu ajaran awal ini, ya hanya tahu lebih dahulu. Saat
ini mereka belum sadar bahwa apa yang mereka yakini adalah ajaran modern,
ajaran baru. Itu karena mereka tidak punya pembanding saja. Kalau mau
perhatikan ajaran kami dan membandingkan dengan jujur ajarannya dgn ajaran
turun-temurun kami, tentunya mereka akan sadar. Tapi itu tidak akan mudah.
Terkadang, orang akan merasa
lebih nyaman kalau salah tapi salah bersama-sama. Apalagi kalau sudah berada di
zona nyaman. Kendati disodorkan banyak bukti, tidak akan beranjak dari zona
tersebut. Mereka sudah meyakini bahwa mereka sudah pasti benar dan lainnya yang
bias. Kepada orang macam ini, kami tidak tertarik untuk mengajar. Kami tidak
akan membuang-buang waktu kami untuk berbicara kepada mereka yang memang sudah
mencap kami salah. Tapi kami akan luangkan waktu kepada mereka yang memang
ingin belajar, ingin tahu sejarah, ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada
para pemimpin Kristen awal. Kepada mereka yang antusias untuk menggali
kebenaranlah kami ada di sini.
Saya melihat, ada banyak
rohaniawan Kristen juga yang tidak sadar bahwa dia itu berada dalam pengajaran
yang berbeda dengan ajaran awal. Mereka hanya menerima dari para pemimpin
mereka yang sama-sama tidak sadar bahwa mereka tidak punya hubungan dengan kaum
Nazarene awal. Padahal, mereka punya hati melayani, penuh pengorbanan, tabah,
taat, dan kuat dalam iman mereka. Kami berdoa supaya mata hati mereka terbuka,
paling tidak ya mereka punya hasrat/penasaran dengan ajaran di luar mereka.
Selebihnya, kami tidak boleh memaksakan ajaran ini kepada mereka. Biar saja,
semua akan punya waktu untuk mendengar kabar baik ini. Kalau tidak dari kami,
ya dari yang lain. Gereja Nasrani Indonesia (GNI) bukanlah satu-satunya pewaris
ajaran kuno Nazarene.
Bukanlah semua orang harus tahu
kebenaran? Kalau tidak tahu lalu mereka mati, bukankah mereka akan disiksa di
dalam api neraka selama-lamanya? Tidak juga. Kata ‘api’ dalam neraka berbeda
dengan api di dapur yang sering kita lihat. Itu hanya kiasan saja, supaya
manusia tidak ke neraka. Ada banyak kata kiasan dalam kitab-kitab Injil. Jangan
diartikan apa adanya. Ajaran Nazarene, tidak mengajarkan hukuman kekal, tp
keselamatan bagi semua jiwa (universalism).
Semua jiwa setiap saat terus
disempurnakan, terus menaiki tangga penyempurnaan. Setiap detik, setiap menit,
setiap hari. Semua jiwa terus diuji, sampai lulus artinya dia lebih baik,
sedang menuju sempurna. Bahkan di dalam 1 siklus kehidupan, suatu jiwa belum
tentu bisa langsung layak untuk menerobos alam sorgawi dan hidup di sana. Ada
yang perlu 10 siklus kehidupan, ada yang 15, ada yang berpuluh-puluh kali.
Sampai semua karma buruk yang dihasilkan oleh perbuatan buruk mereka bernilai
0. Yg ada adalah karma baik dari perbuatan baik. Semua jiwa berhak untuk
mengulangi kehidupan mereka di bumi, dengan kata lain mengalami reinkarnasi.
Tidak ada yang namanya, sekali kehidupan saja, dinilai lalu kalau tidak sorga
maka dimasukkan ke api neraka, digoreng, direbus selamanya. Itu bukan ajaran Nazarene
awal. Ajaran Nazarene berasal dari Judaism, jadi Judaism juga tidak mengajarkan
penghakiman kekal yang meniadakan sifat kasih Tuhan. Judaism dan Nasrani
mengajarkan proses penyempurnaan sampai masuk ke Olam Haba (Dunia Baru yang
akan dating). Untuk sampai ke sana, semua jiwa akan mengalami reinkarnasi.
Jadi, untuk apa orang
dipaksa-paksa untuk memahami ajaran Nazarene ini? Itu hal yg sia-sia. Nanti akan
ada waktunya seseorang itu akan menyadari bahwa apa yang diyakininya itu sudah
di luar jalur. Nah, di saat itulah kami bisa masuk dan menjelaskan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Kami lapang dada saja terhadap mereka
yang tidak punya hubungan apa-apa dengan Jemaat Perdana namun klaim sebagai
umat Nasrani di Indonesia. Biarkan saja mereka dalam ketidakpahaman mereka itu
saat ini. Yang pasti adalah, kami berbeda dengan mereka dan jika ada yang ingin
bertanya tentang seluk-beluk ajaran Nazarene, kami ada di sini. Titik.
ARTIKEL TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar