Rabu, 30 Desember 2015

Tahbisan di mata GNI?

Mengapa bagi GNI seorang Pemimpin Jemaat itu HARUSLAH TERTAHBIS? Siapa yg mentahbiskan?
Sejak kapan ada Ritual Pentahbisan ini?
Bagaimana cara mentahbiskan seseorang?
Bisakah PENDETA ditahbiskan juga?
Apa bedanya Pemimpin yg ditahbiskan dan TANPA TAHBISAN?
.
Jawab:
Shalom pak,
Berikut adalah pertanyaan dan jawaban kami:
1. Mengapa bagi GNI seorang Pemimpin Jemaat itu HARUSLAH TERTAHBIS? Siapa yg mentahbiskan?
Sejak kapan ada Ritual Pentahbisan ini?
jawab:
Ritual pentahbisan (Semikha) ini sudah ada sejak abad 1 bagi kaum Nasrani dan sudah sejak 1500 SM bagi kaum Judaism. Nasrani adalah cabang dari Judaism atau lahir dari rahim Judaism di abad 1 masehi saat Maran Yeshua menyatakan diri-Nya sbg Mesias.
Bagi Judaism dan Nasrani, tidak boleh ada Leader jemaah TANPA DITAHBISKAN DAHULU! Tidak ada rabbi tanpa tahbisan! Semua ditahbiskan oleh rabbi sebelumnya, rabbi mentahbiskan rabbi.
.
Saat Maran Yeshua berusia 30 th, pada usia tersebutlah seseorang yang sudah belajar Judaism dan cakap mengajar akan ditahbiskan menjadi Rabbi. Maran Yeshua ditahbiskan sendiri oleh Sang Bapa saat Dia menerima Mikveh/baptisan dari Mar Yuchnan (Yohanes Pembaptis). Saat itu TURUNLAH ROH KUDUS DALAM BENTUK MERPATI KE ATAS KEPALANYA. Paska kejadian tersebut barulah Yeshua berhak menyandang titel 'Rabbi'. Dia berkeliling dan mengajar.
.
Karena Rabbi mentahbiskan Rabbi maka semua murid-Nya juga DITAHBISKAN Yeshua dengan ritual atau tradisi yang berlaku. Maran Yeshua mentahbiskan para murid sebelum Dia terangkat ke Sorga, baca Yoh 20:22, "...Ia mengembusi mereka..." Banyak yang tidak menyadari bahwa Pentahbisan itu merupakan ritual dalam Tradisi (Oral Torah) Nasrani yang kemudia disebut juga Qadishot/sakramen Pentahbisan. Ini adalah 1 dari 7 qadishot penting yang semua Gereja Rasuliah (GR) lestarikan dari abad 1 sampai abad 21 ini.
.
Jadi, mengapa GNI meyakini pentingnya TRADISI TAHBISAN INI? Ya karena GNI berusaha untuk melestarikan ajaran abad 1 Nasrani Kuno.
Siapakah yang berhak mentahbiskan? Setelah Maran Yeshua naik ke Shamayim (Sorga), yang berhak adalah para rasul sendiri yang telah menjadi uskup-uskup (pengembala jemaat) yang menjadi Wakil Maran bagi jemaat-Nya. Uskup adalah jenjang tertinggi kepemimpinan/keimamatan dalam Nasrani. Hanya di jenjang Uskup inilah seseorang berhak untuk mentahbiskan seorang jemaat masuk ke dalam jenjang kepemimpinan dari Tahbisan Minor lalu berikutnya Tahbisan Mayor. Uskup sekali lagi adalah posisi tertinggi dalam Tahbisan Mayor.
.
Dengan demikian maka tentu ada MATA RANTAI TAHBISAN USKUP dari abad 1 sampai ke abad 21 sebagi BUKTI SAH/OTENTIK KEPEMIMPINAN NASRANI. Mereka yang tidak ditahbiskan pasti BUKANLAH PEMIMPIN NASRANI, hanya klaim pribadi. Untuk itulah kita di zaman modern ini harus waspada pada mereka yang tidak tertahbis.
.
2. Bagaimana cara mentahbiskan seseorang?
Jawab:
Ritual Pentahbisan sprt yang saya ulas di atas, tidak pernah dicatat lengkap di dalam suatu Kitab yang dikanon. Ritual Sakramen ini hanya ada di dalam Traidisi Suci yang kemudian ditulis dan diajarkan/dipercontohkan di dalam seminari-seminari GR yang sudah ada sejak abad 1.
.
Secara garis besar, ritual pentahbisan ini harus memenuhi 4 syarat yaitu:
Ada kehadiran antara Uskup dan orang yang ditahbiskan,
Ada siddur ritual tersebut yang dibacakan,
Ada kemauan untuk mentahbiskan dan juga ditahbiskan, tidak boleh atas paksaan,
dan ada Penumpangan Tangan.
Ini tidak pernah diajarkan DI LUAR SEMINARI GR! ORANG LUAR TIDAK AKAN TAHU MENAHU PERIHAL RITUAL PENTING INI apalagi gereja yang menganut keyakini SOLA SCRIPTURA (hanya percaya kitab suci/written torah dan membuang tradisi/oral torah). Tidak mungkin gereja non GR paham hal ini.
.
3. Bisakah PENDETA ditahbiskan juga?
Jawab:
Bisa saja jikalau memang PUNYA KERINDUAN untuk mendapatkan warisan pengajaran abad 1. Hanya saja itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada banyak pengajaran yang pastinya berbenturan dan di dalam ajaran Nasrani, semua harus tunduk pada Uskup. Mau tidak tunduk pada Uskup sebagai Wakil Maran? Kalau maunya memimpin sendiri, mengatur sendiri, menafsirkan sendiri ayat-ayat kitab suci, pasti tidak akan bisa ditahbiskan. Tidak ada paksaan sama sekali dalam pentahbisan ini.
.
4. Apa bedanya Pemimpin yg ditahbiskan dan TANPA TAHBISAN?
Jawab:
Bagi kami YG DITAHBISKAN maka kami punya kebanggan tersendiri, mengapa? Karena SILSILAH TAHBISAN itu memiliki makna BUKTI OTENTIK ASAL PENGAJARAN NASRANI yang kami wariskan dan itulah JATI DIRI KAMI sbg NASRANI leader.
.
Perhatikan contoh MATA RANTAI TAHBISAN saya sendiri ini:
Berikut adalah Nama-nama Patriak Gereja Syria Ortodoks Antiokia:
1 Simon Kefa sang Shliakh 35
2 Evodius 44
3 Ignatius I. Martir 68
4 Earon 107
5 Cornelius 137
6 Eados 142
7 Theopliilus 157
8 Maximinus 171
9 Seraphim 179
10 Asclepiades, Martir 189
11 Philip 210
12 Zebinus 219
13 Babylos, Martir 237
14 Fabius 250
15 Demetrius 251
16 Paul I 259
17 Domnus I 270
18 Timotheus 281
19 Cyrilus 291
20 Tyrantus 296
21 Vitalius 301
22 Philogonius 318
23 Eustachius 323
24 Paulinus 338
25 Philabianus 383
26 Evagrius 386
27 Phosphorius 415
28 Alexander 416
29 John I 428
30 Theodotus 431
31 Domnus II 442
32 Maximus 450
33 Accacius 454
34 Martyrius 457
35 Peter II 464
36 Philadius 500
37 Serverius the Great 509
38 Sergius 547
39 Anastasius 560
40 Gregory I 561
41 Paul II. 564
42 Patra 571
43 Domnus IV. 586
44 Julianus 591
45 Athanasius I. 595
46 John II. 636
47 Theodorus I. 649
48 Severus 668
49 Athanasius II 684
50 Julianus II. 687
51 Elias I. 709
52 Athanasius III. 724
53 Evanius I. 740
54 Gervasius I. 759
55 Joseph 790
56 Cyriacus 793
57 Dionysius I. 818
58 John III 847
59 lgnatius II. 877
60 Theodosius 887
61 Dionysius II. 897
62 John IV. 910
63 Basilius 922
64 John V. 936
65 Evanius II. 954
66 Dionysius III 958
67 Abraham I. 962
68 John VI. 965
69 Athanasius IV 987
70 John VII. 1004
71 Dionysius IV. 1032
72 Theodorus II. 1042
73 Athanasius V. 1058
74 John VIII. 1064
75 Basilius II, 1074
76 Abdoone 1076
77 Dionysius V. 1077
78 Evanius III. 1080
79 Dionysius VI 1088
80 Athanasius VI. 1091
81 John IX. 1131
82 Athanasius VII 1139
83 Michael I. The Great 1167
84 Athanasius VIII 1200
85 Michael II 1207
86 John X. 1208
87 Ignatius III. 1223
88 Dionysius III. 1253
89 John XI. 1253
90 Ignatius IV. 1264
91 Philanus 1283
92 Ignatius Baruhid 1293
93 Ignatius Ishmael 1333
94 Ignatius Basilius III. 1366
95 Ignatius Abraham II. 1382
96 Ignatius Basilius IV 1412
97 Ignatius Bahanam I. 1415
98 Ignatius Elijah 1455
99 Ignatius John XII. 1483
100 Ignatius Noah 1492
101 Ignatius Jesus I. 1509
102 Ignatius jacob I. 1510
103 Ignatius David I. 1519
104 Ignatius Abdullah 1520
105 Ignatius Naamathalak 1557
106 Ignatius David II. 1576
107 Ignatius Philathus 1591
108 Ignatius Abdullah II. 1597
109 Ignatius Cadhai 1598
110 Ignatius Simeon 1640
111 Ignatius Jesus II 1653
112 Ignatius A. Messiah I 1661
113 Ignatius Cabeed 1686
114 Ignatius Gervasius II. 1687
115 Ignatius Isaac 1708
116 Ignatius Siccarablak 1722
117 Ignatius Gervasius III. 1746
118 Ignatius Gervasius IV 1768
119 Ignatius Mathias 1781
120 Ignatius Bahanam II. 1810
121 Ignatius Jonas 1817
122 Ignatius Gervasius V. 1818
123 Ignatius Elias II. 1839
124 Ignatius Jacob II. 1847
125 Ignatius Peter III. 1872
PATRIAK KE-126 DI ATAS MENAHBISKAN:
Paul Athanasius pada tahun 1877 dan dia dilantik menjadi Duta besarnya. Dia, sesuai dengan Surat Keputusan Kepatriakan dari Ignatius Peter III., tertanggal 29 Januari 1889, mentahbiskan Francis Xavier Alvarez pada tanggal 29 Juli 1889, sebagai Uskup Agung Srilanka (Ceylon), dibantu oleh Paul Mar Evanius dan George Mar Gregorius, Para Uskup Malabar dibawah Antiokia. Uskup Agung Alvarez sesuai dengan Surat Edaran Ignatius Peter III., tertanggal 29 Desember 1891, mentahbiskan:
.
Joseph Rene Vilatte pada 29 Mei 1892, Church of Our Lady of Good Death, Colombo, Ceylon, sebagai Uskup Agung Metropolitan bagi semua mereka umat Katolik Amerika yang menganut paham iman Ortodoks dari Gereja Tak Terbagi Perdana. Uskup Agung Alvarez (gelar keuskupan, Julius I.) dibantu oleh Mar Athanasius, Uskup Kottayam, dan Mar Gregorius, Uskup Niranam. Uskup Vilatte mentahbiskan:
.
Frederic E. J. Lloyd di Kapel Mar David, 536, jalan Timur ke-36, Chicago, pada 29 Desember 1915. Uskup Agung Vilatte dibantu oleh Uskup Paul Miraglia, dari New York. Uskup Lloyd dipilih pada tahun 1920 Uskup Agung dan Metropolitan pelanjut suksesi Uskup Agung Vilatte. Uskup Agung Lloyd mentahbiskan:
.
John Churchill Sibley pada tanggal 29 September 1929 pada Sinode Umum bersidang di Kota Chicago dan ia dan Sinode menganugerahkan Uskup Sibley Keuskupan Agung Mulia sebagai Uskup Agung Metropolitan untuk Kerajaan Inggris. Uskup Agung Lloyd dibantu oleh Uskup Agung Gregory dari Provinsi Pasifik dan Uskup Daniel, Uskup Francis dan Uskup Axel. Uskup Agung Churchill Sibley mentahbiskan:
.
John Sebastian Marlow Ward pada 6 Oktober 1935, di Gereja Biara Mshikha Raja, Park Road, New Barnet, Herts., dan Komisi melantik dia karena kelayakan sebagai Kanselir/Duta dari Gereja di Inggris. Uskup Ward memilih Uskup Agung berikutnya seiring dengan wafatnya Uskup Agung Sibley pada 15 Desember 1938.
.
Pada 25 Agustus 1945 Uskup Agung Ward berpartisipasi dalam suatu pertukaran tahbisan dengan sejumlah uskup-uskup lainnya, termasuk Mar Georgius, Dr. Hugh de Willmott Newman sebelumnya seorang pelanjut silsilah suksesi Irvingite yang mendapatkan tahbisan konsekrasi valid melalui sejumlah garis silsilah rasuliah yang berbeda. Rinciannya tertera dibawah ini.
.
Pada 6 Juni 1946 Uskup Agung Ward mentahbiskan Colin Mackenzie Chamberlain di Gereja Biara Mshikha Raja, Park Road, New Barnet, Herts., pada 6 Juni 1946 Uskup Agung Ward dibantu oleh Mar Gregorius, Katolikos dari Barat, dan lima uskup-uskup lainnya. Seiring wafatnya Uskup Agung Ward pada 2 Juli 1949, Uskup Chamberlain dipilih sebagai pelanjutnya. Uskup Agung Chamberlain mentahbiskan:
.
Peter Gilbert Strong di Kapel Biara dekat Limassol, Cyprus, pada 19 Maret 1951, dibantu oleh Uskup Martin Andrews dari Bournemouth. Pada tahun 1965 Uskup Strong dipilih sebagai Uskup Agung dalam suksesi untuk Uskup Agung Chamberlain. Uskup Agung Strong mentahbiskan:
.
suksesi1John Reginald Cuffe di Gereja St. Cecelia, D’Aguilar Highway, Moodlu, Queensland, Australia pada 22 Nopember 1989. Uskup Agung Strong dibantu oleh Uskup Maurice Cuffe dari Wamuran.
.
Pada tanggal 6 Desember 2014, Primat Gereja Katolik Ortodoks, Metropolitan Uskup Agung John R. Cuffe bersama dengan Uskup Brian Baden dan Uskup John Guy menahbiskan: Nicholas H.Toruan di Katedral St. Cecilia, Moodlu, Queensland. Australia, sebagai Uskup untuk Gereja Nasrani Indonesia.
.
Pada Juni 2015, Saya, Sem Aldo Tulung Allo ditahbiskan menjadi Shamasha (Diakon) oleh Uskup +Mar Nicholas Lumbantoruan di Paroki Mar Michael Jakarta dengan saksi Shamasa Darlan Hutapea, Shamasha Elisha, Shamasha Daniel Toto, dll.
Untuk lebih jauh mengenal GNI, silahkan membaca website resmi kami di sini:
http://nasraniindonesia.org/siapa-kami/suksesi-rasuli-semikha/jalur-mata-rantai-tahbisan-gereja-ortodoks-syria-antiokia/

ARTIKEL TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar